Sunday, June 21, 2015

(baru) memejamkan mata, teringat catatan (lama)


Aku memilih diam.



Karena mulutku terlalu berharga untuk mengeluarkan sumpah-serapah dan caci-maki. Sayang jika otot leherku harus kehilangan elastisitasnya untuk kembali ke bentuk semula akibat terlalu sering bersitegang menuruti maumu. Maumu yang tidak pernah sesuai dengan apa yang engkau perbuat. Kadang malah membuat esensi maumu menjadi kosong dan tak berarti.

Berkali-kali kamu mengatakan ingin membuat ini semua menjadi lebih baik. Bahwa tidak ada yang namanya “masalah tak terselesaikan”. Disetiap kita bertengkar, kata-kata itu selalu kamu teriakkan.

Namun apa? Apa kamu mulai bergeser menjadi penganut nihilisme? Sehingga segala sesuatu yang kamu ucapkan hanyalah sebuah gertakan saja. Kenyataannya, kamu tidak membuat semua jadi lebih baik.

Karenanya aku memilih untuk diam. Mungkin dengan begitu kamu akan mengerti, bahwa maumu sudah tidak lagi menjadi prioritas untukku.

Aku masih percaya padamu. Pada kata-kata dan janjimu. Tapi entahlah, rasanya sudah berbeda. Tidak lagi menggebu-gebu seperti bulan lalu. Mungkin ada satu detik diantara ribuan jam yang kita lewati, dimana aku benar-benar mempercayai niat dan tekadmu. Bahwa benar tidak ada masalah yang tak terselesaikan. Tapi detik itu sudah lama sekali berlalu, aku bahkan tidak ingat jika detik itu pernah ada.

Keinginanku yang tersisa adalah hampa, atau sebut saja aku sudah tidak memiliki keinginan. Kemudian aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan saat aku memilih untuk diam.

Seperti sekarang!



---------------------
Ini sebenernya catatan lama saya yang saya publikasi di Facebook. Berhubung hari ini lagi males posting, jadilah saya mindah2in aja catatan lama ke blog ini. hihihi.. semoga menginspirasi ya kawan.

fb : https://www.facebook.com/4gatha

No comments:

Post a Comment

Sample Text

Sepakbola

Gadget

Feature

Entri Populer

Opini